March 12, 2009

LPBT 2009 COMMIT! Bukan sekedar komat – kamit!

Posted in cyber pr project at 4:22 pm by nggy

Mulut memang menjadi modal utama seorang presenter berita. Namun di LPBT (lomba Presenter berita televisi) 2009, commit! ternyata ada banyak hal lain yang juga perlu dimiliki oleh seorang pembawa berita televise. Salah satu yang terpenting adalah semangat untuk berkomitmen pada dunia jurnalistik.
Karena itu tidak heran bila Lomba yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Kristen petra ini akhirnya mengangkat tema “Commit!”. Seorang presenter berita televisi diharapkan tidak hanya menjual kemampuan dalam membawakan sebuah berita, tapi lebih dari itu, mereka juga dituntut untuk memiliki kemampuan jurnalistik seperti mencari, mengolah, menulis, dan melaporkan berita.
Jumat (6/3) dan Sabtu (7/3) menjadi hari di mana para finalis LPBT membuktikan kemampuan jurnalistik mereka. Pada sesi workshop dan test drive di Gramedia Expo, Surabaya, mereka bahkan hanya memiliki waktu kurang dari 1 jam untuk melakukan semua proses pelaporan berita, yakni dari pencarian, penulisan, hingga pelaporan berita secara langsung (live report). Namun sekalipun waktu yang diberikan sangat singkat, para finalis tetap mampu memberikan hasil yang baik. Ini terlihat dari penilaian dan komentar memuaskan yang diberikan oleh Tina Talisa (presenter TvOne), yaitu juri sekaligus anchor LPBT 2009.
Tidak cukup itu, keesokan harinya di Tunjungan Plaza 3, sekali lagi para finalis membuktikan kreativitas dan kemampuan jurnalistik mereka. Beberapa finalis melaporkan berita dengan cara melakukan wawancara, membawa sampel produk, hingga mencicipi sebuah masakan.
Namun jangan disangka kegiatan jurnalistik itu mudah. Penulis yang juga merupakan kru divisi acara LPBT 2009 ini mendapat kesempatan untuk merasakannya. Pada babak penyisihan dan semifinal, skrip atau naskah berita tidak dibuat oleh peserta, namun disediakan oleh panitia. Di sini lah penulis mengambil peran dalam penulisan naskah berita. Pada awalnya penulis tidak merasa kesulitan dalam menulis skrip berita untuk teleprompter. Namun ketika kemudian naskah itu dikonsultasikan pada para juri yang juga praktisi – praktisi jurnalis, penulis baru menyadari bahwa ternyata menulis naskah itu tidak mudah.
Sama – sama bidang jurnalistik, namun berita televisi dan berita cetak sangat berbeda. Penulis pun sadar bahwa selama ini orang – orang kebanyakan hanya terlatih untuk menulis berita cetak, karena banyak sekolah juga mengajarkan demikian. Namun sedikit sekali yang sejak dini mengajarkan jurnalistik televise. Selain itu penulis juga mengalami tekanan dengan deadline. Hidup serasa dikejar – kejar. Waktu tidur yang normalnya 6-7 jam, saat LPBT berkurang drastis menjadi 2-4 jam saja. Bahkan coordinator divisi acara sempat tidak tidur demi naskah berita yang akan dipakai untuk lomba.
Satu hal yang dapat disimpulkan adalah bahwa tanpa adanya kecintaan atau semangat untuk berkomitmen pada dunia jurnalistik, kegiatan jurnalistik hanya akan menjadi sekedar kewajiban belaka. Karena itu lah semangat yang diusung LPBT tahun ini juga dengan gamblang menggambarkan bahwa seorang presenter berita telivisi sejati adalah seorang jurnalis yang tentunya memiliki jiwa jurnalistik juga. Tanpa jiwa jurnalistik, tentunya seorang presenter berita televise hanya akan menjadi presenter yang sekedar “komat-kamit” di depan kamera, tanpa mengetahui apa makna jurnalistik sesungguhnya. (nggy)

December 11, 2008

Why I do believe in Jesus

Posted in christian, Uncategorized at 10:00 pm by nggy

Orang percaya sangat berbeda dengan orang beragama. Itu lah mengapa saya tidak memberi judul “Mengapa saya beragama Kristen” atau “Mengapa saya menjadi seorang Kristiani”. Saya memilih judul “Why I do believe in Jesus” (mengapa saya sangat mempercayai Yesus), karena saya bukan hanya orang beragama, tapi saya adalah orang percaya. Saya tidak bermaksud menganggap remeh orang beragama, namun saya hanya ingin berusaha menampakkan perbedaan antara orang percaya dan beragama, karena saya sendiri pernah menjadi orang beragama yang bukan merupakan orang percaya.

Saya dilahirkan dari keluarga besar yang menganut berbagai macam agama. Keluarga dari papa saya semuanya beragama katolik fanatik. Sedangkan keluarga mama saya ada yang beragama katolik, ada yang budha, dan ada yang tidak beragama namun mengakui adanya Tuhan (dan saya tidak tahu, aliran apa ini). Mama papa saya beragama katolik, sehingga otomatis sejak lahir saya sudah dibaptis bayi dan dibesarkan dalam agama katolik. Sekolah saya sejak TK merupakan sekolah Katolik, dan teman – teman saya mayoritas katolik. Jadi saya berkembang di lingkungan katolik.

Saya pun bertumbuh menjadi anak yang rajin beribadah. Saya aktif terlibat dalam kegiatan – kegiatan gereja. Ketika saya SD hampir setiap minggu, saya bertugas menjadi misdinar atau lektor, memimpin doa novena, dll. Saya pun menjalankan setiap sakramen yang diajarkan gereja. Kelas 4 SD saya menerima sakramen komuni pertama.

Hingga akhirnya beranjak SMP, saya mulai berubah menjadi anak yang sedikit bandel. Saya terlibat dalam gangster sekolah yang tampaknya “berkuasa”. Namun saya tidak pernah dihukum guru, karena saya selalu menyelesaikan tanggung jawab saya dengan baik. Prestasi saya di sekolah sangat baik, dan saya selalu bisa mencari celah untuk tidak melanggar peraturan sekolah. Ibadah pun masih rajin saya jalankan. Bahkan saya juga menerima sakramen krisma. Prinsip saya saat itu “bandel ga papa, asal bandel yang bertanggung jawab”.

Kerajinan saya untuk beribadah bergeser akibat hobi berpikir saya. Saya mulai berpikir apa manfaat saya beribadah ini. Toh, pulang dari gereja pun saya juga tidak merasa mendapatkan apa – apa. Daripada ke gereja untuk misa, saya bisa menggunakan waktu 2 jam itu untuk hal lain yang lebih berguna menurut saya. Dari situ lah saya mulai menjadi seorang katolik “NaPas” (Natal Paskah). Saya pergi ke gereja pada saat natal atau paskah saja, itu pun karena dipaksa ikut oleh mama atau koko saya. Saya pun juga berpikir apa tujuan hidup saya, kenapa saya bisa ada di dunia, dan pertanyaan – pertanyaan seputar kehidupan lainnya. Sayangnya, saya berusaha mencari jawabannya dengan terus berpikir dan berakhir tanpa hasil karena saya menyerah untuk mengerti pikiran saya yang semakin ruwet. Untuk berdoa pun, saya memilih cara saya sendiri. Saya tetap berdoa pada Tuhan Yesus. Namun saya juga tetap tidak rajin datang misa. Kehidupan rohani saya hanya berupa doa sebelum tidur (merupakan doa untuk mengajukan list permintaan saya) dan mendengarkan lagu rohani di radio, jika tidak ada acara lain yang menurut saya bagus.

Hidup saya mengalir seperti itu hingga saya SMA kelas 1. Awal saya naik kelas 2 SMA, saya menjadi panitia MOS (Masa Orientasi Sekolah), dan memplonco siswa baru. Di situ, saya menemukan seorang siswi yang menjadi target saya untuk saya marah – marahi. Di mata saya, siswi itu “sok” dan tidak sepantasnya siswi kelas 1 boleh “sok” terhadap senior. Namun akhirnya mau tidak mau saya berteman juga karena kami satu tim basket.

Suatu hari, siswi ini mengajak saya dan teman – teman satu ekskul untuk datang ke acara BBQ. Berhubung teman – teman yang lain ikut, dan saya sudah berkali – kali menolak ajakannya, saya pun datang karena perasaan sungkan. Sampai di sana saya menyadari bahwa acara itu merupakan persekutuan atau kelompok sel. Saya pun menanggapinya dengan biasa saja. Karena dari awal saya bukannya benci terhadap ibadah, tapi hanya merasa useless saja. Selama ibadah itu memberikan sesuatu bagi saya, saya pun dengan senang hati mengikutinya. Ternyata dari komsel itu, saya bisa belajar banyak hal. Akhirnya dari waktu ke waktu saya terus datang di komsel itu dan hidup saya mulai diubahkan secara perlahan.

Jika ditanya kapan saya bertobat, atau menerima Yesus sungguh – sungguh, saya tidak pernah bisa menjawab secara pasti. Karena itu tadi, saya tidak bertobat dari KKR atau altar call apapun. Saya pun lupa kapan pertama kali saya kembali menemukan alkitab saya yang biasanya hanya terpakai saat ujian agama, kapan saya mulai berdoa setiap hari, saat teduh setiap hari. Sampai suatu hari saya menyadari pentingnya mengalami pertumbuhan rohani, dan mulai tertarik untuk datang ibadah.

Perjalanan rohani saya tidak kemudian berjalan mulus. Di masa awal – awal pertobatan saya, saya sering diberitahu teman – teman saya yang lain bahwa gereja tempat saya biasa ikut komsel ini adalah gereja sesat. Saya pun berusaha mencari tahu, apa sesatnya gereja ini. Saya mendesak teman – teman saya itu untuk memaparkan mengapa gereja ini sesat. Dan saya pun tidak puas dengan jawaban mereka. Ada yang bilang, gereja ini saat ibadah menggunakan lampu par dan lampu sorot. Mereka menganggap ini sesat, karena gereja tampak seperti diskotik, bukankah gereja seharusnya mencerminkan suasana khidmat dan kudus. Jawaban pertama saya tolak mentah – mentah. Jawaban kedua, gereja sesat mirip dengan narkoba. Untuk membuktikan apakah gereja ini sesat, kita tidak perlu mencobanya, karena sekali kita mencobanya, kita tidak bisa keluar lagi. Teman saya yang ini pun kemudian menawarkan saya untuk beribadah di gerejanya. Karena jawaban gereja sesat = narkoba ini, saya sedikit khawatir dan kemudian berniat untuk ikut ke gereja teman saya yang ini. Namun ternyata, saya mendapati di sana saya tidak bisa bertumbuh, saya merasa ibadah hanya ajang kumpul – kumpul, senang – senang dengan teman, itu saja.

Di benak saya saat itu, saya harus menemukan jawaban yang sungguh – sungguh benar. Saya sangat ingin tahu apakah kepercayaan yang akan saya anut ini benar atau tidak. Saya juga sangat ingin memastikan tempat ibadah yang akan saya pilih haruslah yang paling benar. Saya sempat merasa bingung karena tidak ada pedoman atau patokan yang menurut saya pasti paling benar. Jika prinsip jurnalistik mengatakan “Tell the true not the truth”, saya justru sangat ingin mendapatkan “the truth” itu dan bukan hanya apa yang “true”. Namun saya berpikir semua patokan atau pedoman, aturan, pengetahuan apapun yang ada di dunia ini dibuat oleh manusia sehingga saya tidak dapat memastikan “Tuhan” mana yang paling benar. Menurut pemikiran saya, Tuhan manapun memiliki peluang yang sama besar untuk menjadi yang benar karena saya tidak memiliki pedoman apapun untuk menguji kebenaran “Tuhan – Tuhan” tersebut.

Sampai suatu saat (dan saya juga lupa tepatnya kapan, karena semua perubahan saya merupakan proses dan bukan satu titik), saya menyadari apa yang disebut iman. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1). Saya mulai berpikir bahwa saya menjadi “orang percaya” semata atas dasar “percaya”. Jika saya bisa menguji kebenaran “Tuhan – Tuhan” yang ada, apa bedanya saya dengan Tuhan yang Mahatahu. Kemudian tiba – tiba banyak ayat yang secara mencolok bermunculan di depan mata saya. “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu”(Amsal 25:2), “sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna”(1 Kor 13:12), dsb. Timbul kekaguman yang luar biasa dalam diri saya saat saya membaca alkitab. Ternyata ada banyak hal di dunia yang tidak saya temukan di buku, website atau apapun di dunia, namun saya temukan di Alkitab. Firman ini lah yang kemudian membawa saya untuk menjadi orang yang percaya, tanpa saya harus bisa membuktikan kebenaran itu secara lengkap dan menyeluruh. Saat itu jika saya ditanya “mengapa saya percaya pada Yesus?”, saya hanya bisa menjawab “Saya percaya karena saya percaya dan tahu Yesus adalah Tuhan yang benar, dan karena Alkitab mengatakannya seperti itu. Saya percaya Alkitab adalah satu – satunya pedoman yang benar yang dapat saya percayai”. Namun dalam hati, saya masih berkeinginan untuk menemukan bukti – bukti yang cukup logis mengapa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang benar.

Dari kepercayaan bahwa Alkitab adalah satu – satunya pedoman yang benar, saya mulai membandingkan segala pengetahuan yang pernah saya dapat dengan ayat – ayat di Alkitab. Prinsip saya saat itu, bagaimana caranya, yang penting setiap ilmu pengetahuan harus cocok atau sesuai dengan apa yang tertulis di Alkitab. Jika ada ketidakcocokan antara apa yang dikatakan Alkitab dengan ilmu pengetahuan, saya akan menganggap ilmu pengetahuan yang salah. Saya menemui banyak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan Firman, namun saya tidak menjadi goyah dalam meyakini Alkitab karena prinsip saya tadi. Ilmu pengetahuan lah yang memiliki potensi untuk salah, karena Alkitab 100% benar.

Saya merasa jika saya memiliki hati yang benar – benar tulus untuk mengenal Dia, Tuhan pasti akan tunjukkan jalan yang benar. Dari situlah saya kemudian menjalani hidup saya dengan hikmat yang Tuhan beri. Di suatu titik, saya mulai capek untuk memikirkan pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya, entah itu mengenai ketidakcocokan ilmu pengetahuan dengan Alkitab, atau ayat – ayat yang tampaknya kelihatan kontroversi satu dengan yang lain. Saya tidak menemukan jawabannya dengan mudah dan ini membawa saya untuk berkata pada Tuhan “Ya sudah Tuhan, saya tahan dulu pertanyaan – pertanyaan saya ini, saya percaya Tuhan sendiri yang akan memberikan jawabannya sesuai dengan waktuNya”. Saya sadar dengan kekuatan pikiran saya sendiri atau bahkan orang lain, saya tidak bisa menemukan jawaban – jawaban yang memuaskan. Akhirnya saya sempat berhenti mempertanyakan segala sesuatu. Namun ternyata saat saya tidak mencurahkan segala energi saya untuk mencari tahu kebenaran – kebenaran itu, Tuhan malah memberikan jawaban – jawaban yang memuaskan. Itu pun dengan cara yang simpel, seperti khotbah pendeta, atau bahkan dari percakapan – percakapan biasa.

Iman saya semakin bertambah sejalan dengan perjalanan hubungan saya yang semakin dekat dengan Tuhan. Saya mulai membangun hubungan saya dengan Tuhan menjadi hubungan yang benar – benar akrab. Saya bercakap – cakap dengan-Nya sepanjang waktu. Saya tidak lagi menemui-Nya saat saya sedang melakukan sikap doa. Definisi saya tentang doa berubah total. Saya bisa berdoa saat saya makan, saat saya mandi, bahkan apapun aktivitas saya, saya tetap bisa “connect” dengan-Nya. Saya mempercayakan hidup saya pada-Nya mulai dari yang terkecil. Dan saya merasa Dia adalah Tuhan yang “All in one”. Tuhan bisa menjadi guru matematika saya, Tuhan bisa menjadih dokter saya, bahkan Tuhan bisa menjadih pelatih basket saya. Dari hubungan ini, saya bisa memastikan bahwa Tuhan yang saya anut adalah Tuhan yang benar.

Jadi intinya, alasan saya mempercayai Yesus yang terpenting adalah perjumpaan pribadi saya dengan-Nya. Di dalam hadirat-Nya, saya semakin diteguhkan bahwa saya tidak bisa menegelak bahwa Tuhan Yesus adalah satu – satunya Allah yang benar. Dan saya tidak tahu faktor apa yang menyebabkan saya tidak bisa mengelak. Saya berpikir perjumpaan saya dengan Tuhan tidak dapat dilegitimasi. Masalah perjumpaan seperti ini bagi saya subjektif sekali. Tidak ada ukuran yang bisa mengukur apakah perjumpaan saya ini benar membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang benar. Maka kemudian saya akan berusaha (namun tidak menjadi prioritas pertama bagi saya) untuk menemukan alasan – alasan logis yang bisa diterima orang lain. Saya tahu saya tidak dapat hanya berkata saya percaya Yesus karena saya mengalami perjumpaan pribadi dengan-Nya, dan itu yang meneguhkan saya. Bagi orang lain, jawaban seperti itu tidak bisa diterima dengan akal, sekalipun bagi saya memang itu faktor utama saya mempercayai Tuhan Yesus. Saya bukan orang percaya yang berangkat dari alasan – alasan logis baru mengalami hubungan yang intim dengan Tuhan. Saya orang percaya yang menjadi percaya karena perjumpaan pribadi dengan-Nya, baru lah sederetan alasan logis itu yang kemudian meneguhkan bahwa saya sedang tidak mempercayai Allah yang salah. Saya juga tidak menjadi percaya karena ajaran Alkitab. Saya malah baru mengenal Alkitab setelah saya percaya Yesus. Saya juga tidak menjadi orang percaya karena saya melihat keteladanan seorang rohaniawan, pendeta, pemimpin, dsb. Sekali lagi saya baru mengenal tokoh – tokoh agama setelah saya memutuskan untuk sungguh – sungguh mempercayai Yesus. Saya juga sudah memastikan bahwa kepercayaan saya pada Yesus bukan saja karena alasan psikologis. Saya sempat khawatir apakah yang saya sebut “perjumpaan pribadi dengan-Nya itu hanyalah pemuasan dari kebutuhan psikologis saya”. Saya merasa Tuhan itu sungguh luar biasa. Tuhan tau dengan cara apa Ia membuat saya bertobat. Saya tidak diijinkan bertobat di KKR atau altar call, yang memang suasananya sangat mendukung. Jika saya bertobat di tengah suasana yang “mellow” itu, saya meragukan bahwa saya akan bisa bertahan dalam mengikut Yesus. Saya percaya segala proses yang saya lalui dulu, yang bagi saya dulu tampaknya tidak penting justru mempengaruhi seluruh kehidupan saya. Saya pun percaya bahwa yang terjadi adalah Tuhan memberikan Roh-nya pada saya, dan saya juga diberi hati yang dapat mempercayai-Nya.

Apa alasan – alasan logis itu?

  1. Argumen – argumen bahwa Alkitab adalah benar

Saya sudah sedikit banyak mengulas mengenai bibliologi dalam tugas UTS saya. Alkitab adalah satu – satunya buku yang memiliki kontinuitas pengajaran yang luar biasa. Sekalipun ditulis oleh banyak orang dengan latar belakang, profesi, bahkan waktu yang berbeda, Alkitab konsisten dalam pengajarannya. Selain itu Alkitab dapat dibuktikan secara iptek, dan sebagian besar nubuatan dalam Alkitab sudah digenapi.

  1. Argumen mengenai perbandingan Tuhan (mana yang paling masuk akal)

Argumen – argumen mengenai Tuhan yang personal adalah Tuhan yang paling masuk akal dalam teori penciptaan manusia yang personal.

  1. Secara arkeologi dapat dibuktikan

Cerita sejarah mengenai kehidupan Yesus dapat dibuktikan kebenarannya. Dan cerita yang tertulis dalam Alkitab merupakan satu – satunya cerita yang paling komprehensif dalam menampakkan latar belakang sejarah, baik lokasi, situasi, kondisi, kebudayaan, tradisi, dsb.

KESIMPULAN

Sebenarnya faktor yang utama dan yang pertama membuat saya sangat mempercayai Yesus adalah faktor pengalaman, yaitu perjumpaan pribadi dengan-Nya. Faktor ini sekalipun tidak dapat dilegitimasi kebenarannya, namun bagi saya faktor ini yang paling meneguhkan saya bahwa Yesus adalah satu – satunya Tuhan yang benar. “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. (Yoh 20:29)

Faktor ini menurut saya sangat meneguhkan saya bahwa hanya Tuhan yang dapat mewahyukan diri-Nya. Saya berusaha keras mencari alasan logis untuk menjawab pertanyaan mengapa saya percaya, namun alasan logis itu hanya faktor sekunder yang meneguhkan perjumpaan pribadi yang tidak dapat dilegitimasi itu. Karena pikiran manusia tidak dapat membawa pengenalan yang sempurna akan kebenaran Yesus.

Allah adalah Roh, Firman adalah Roh dan kehidupan, maka Ia harus dipahami secara roh dan bukan hanya sekedar logika. Bukan berarti logika tidak penting, namun logika adalah faktor pendukung yang mengikuti dan bukan yang utama. Karena itu, saya menyembah Tuhan selain di dalam roh, juga di dalam kebenaran. Sama seperti yang saya tulis dalam tugas UTS saya, bahwa memiliki pengetahuan kognitif dan bertindak secara konkret haruslah seimbang. Saya pun tidak takut untuk menjadi goyah saat membaca argument – argumen logis yang mungkin berpotensi menggoyahkan iman, karena faktor utama saya bukan alasan logis. Jadi ketika muncul argumen – argumen logis yang bertentangan dan menyerang iman saya, saya tetap bertahan dalam mengikut Yesus karena faktor utama saya adalah (sekali lagi) perjumpaan pribadi dengan-Nya.

September 23, 2008

SOLDIER going HOME..

Posted in christian tagged , , , at 10:44 am by nggy

 

I just wanna be a soldier in the army of the King, Jesus

Just a good and faithful soldier, who’s given Christ Her everything

I am content to be a worker in the vineyard of the Lord

To hear Him say ‘Well done, my servant!’ is all I ask as my reward

I don’t wanna be a superstar, seeking fortune and fame

I am richer than this world by far

Just pray one prayer in Jesus’ name

I would rather be a doormat in the household of the Lord

than to be that wealthy poor woman who sold her soul and bought the world..

I live a simple life for Jesus

That’s all I ask and all I need, to reap the harvest, if he pleases..

Or be one who plants the seed..

And if I die for Him tomorrow,

Don’t cry for me when I’m gone

Don’t lay me down with words of sorrow

I’m just a soldier going home…

 

September 9, 2008

Can Somebody Stop This Bleeding?

Posted in christian tagged , , , , at 10:20 am by nggy

 

I am bleeding..

Don’t you see my blood?

 

I am seriously wounded,

And it hurts me so much

 

I am bleeding..

Don’t you see my blood?

It is sprinkled to everywhere I go..

 

My feet is bleeding..

I leave my bloody footprint

in every place I stepped on

 

My hands are bleeding..

And the blood is poured out

into everything I touched

 

Don’t you see my blood?

 

My nose is bleeding..

It exhales blood instead of air

 

My mouth is bleeding..

It produces blood instead of saliva

 

Don’t you see my blood..?

 

Every part of my body is bleeding..!!

Don’t you see my blood??

Everywhere is bloody..

DON’T YOU SEE MY BLOOD??

 

My blood is now spilled out into your eyes

And it starts to flow into your heart..

Don’t you see my blood yet??

 

Shedding blood may be so painful..

But as long as I’m alive,

I don’t want anything or anyone to heal my wound,

for my blood TELLS HIS LOVE to the world..

 

My blood belongs to me no more..

because His blood have flowed and blended into mine..

 

So, can somebody stop this bleeding?

No one can.

September 7, 2008

Ramalan : Sebuah Skenario Hidup

Posted in christian at 1:33 pm by nggy

DEFINISI RAMALAN

Ramalan berasal dari kata “ramal” yang artinya adalah suatu ilmu untuk menafsir, menilik, melihat atau memprediksi nasib seseorang, atau apa yang akan terjadi di masa depan. Ramalan juga merupakan salah satu cabang dari okultisme. Okultisme sendiri adalah ilmu atau permainan di dunia atau alam gaib.

 

JENIS – JENIS RAMALAN

 

Ramalan Personality

·         Zodiak
Zodiak merupakan salah satu jenis ramalan yang diperkirakan berasal dari Yunani. Dua belas rasi bintang ini muncul berkala berdasarkan posisi bumi yang mengitari matahari. Selain digunakan untuk menebak kepribadian , zodiak juga dipakai untuk mengetahui nasib dalam kurun waktu tertentu berdasarkan posisi rasi bintang dan pengaruh dari benda langit lainnya. Orang-orang jaman dahulu belum kenal ilmu pengetahuan, langit dianggap surga dan benda langit dijadikan petunjuk.


Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!

 

Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang! Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau. (Yes 47:13-15)

 

·         Tanggal Lahir (kwa mia)
Ilmu ini berasal dari daratan Tiongkok dan dapat digunakan untuk menilik nasib manusia berdasarkan tanggal lahir, shio, jam kelahiran.

·         Garis Tangan atau Palmistry
Palmistry merupakan ilmu yang dikembangkan peradaban Babilonia, Sumeria dan Kaldea. Masa depan dan nasib bisa dilihat dari guratan tangan yang konon tidak pernah ada jenis guratan yang sama pada dua orang.

·         Bentuk Wajah
Metode ini marak di Eropa abad pertengahan, merupakan cikal bakal dari phrenology (ilmu untuk mengetahui karakter dari bentuk tengkorak) dan kemudian berkembang menjadi psikologi awal. Namun kini metode ini telah ditinggalkan karena terbukti tidak ilmiah.

·         Numerologi
Ramalan ini digunakan dengan cara menjumlahkan abjad dari susunan nama seseorang, hingga menghasilkan satu angka satuan antara 1 sampai 9. Angka tersebut kemudian ditafsirkan dengan berbagai interpretasi.

·         Shio dan Feng Shui
Ramalan ini berawal dari mitologi China bahwa dewa tertinggi mengundang para hewan untuk hadir setelah bumi diciptakan. Dua belas hewan inilah yang tercepat dan mereka dijadikan nama tahun. Lalu setiap 2 tahun sekali, unsur hewan berganti (kayu, api, air, tanah, dan logam), dan dijadikan patokan untuk menilai karakter.

 

Fortune Telling atau Nasehat

·         Tarot
Kartu ini diduga berkembang di Italia abad 14 (versi cetak), dan awalnya digunakan seperti kartu permainan biasa. Satu set kartu tarot terdiri dari 78 kartu, 22 Arkana minor dan 56 arkana mayor. Arkana mayor terdiri dari angka 0-21, dan berupa gambar figur-figur yang memiliki makna mistis sebagai pemberi nasehat. Sedangkan dalam arkana minor terdapat 4 kelompok (pedang, cangkir, tongkat, dan koin/pentakel). Arkana minor terdiri dari 10 kartu angka (dari angka 1-10), dan 4 kartu istana (page, knight, queen, dan king).


Sekitar abad ke-15, kartu tarot menjadi eksklusif di kalangan peramal dan penganut gnostis saja, sehingga muncullah kartu lain yang dapat digunakan masyarakat biasa. Kartu tersebut adalah kartu remi yang masih eksis hingga saat ini. Empat kelompok dalam kartu remi (spade, heart, clover, dan diamond) merupakan bentuk derivatif dari 4 kelompok dalam tarot. Konon, jika kartu tarot dipakai untuk bermain atau judi, maka ia akan kehilangan keampuhannya.


Masing-masing kartu mengandung makna simbolis berupa situasi dan saran. Gambar-gambar pada kartu tarot sangat variatif dan bergantung pada desainernya. Namun sebagian besar gambarnya merupakan symbol dalam agama pagan (aliran penyembah alam).


Ada banyak cara atau metode tebaran kartu, tergantung apa yang ditanyakan. Tiap posisi kartu (lurus atau terbalik) yang diletakkan di tiap kolom memiliki makna yang jika dirangkai mampu menjadi sebuah cerita tentang kisah hidup seseorang, baik masa lalu maupun kemungkinan masa depannya.


Tarot berkembang dari aliran Kaballah (mistik Yahudi) yang juga merupakan upaya kaum Yahudi untuk mempertahankan kebudayaannya. Dalam 22 kartu tarot, banyak terdapat abjad kuno Yahudi. Kartu-kartu ini jika dirangkai juga membentuk pola pohon kehidupan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa tarot (taro) merupakan upaya membalikkan kata Tora (Taurat, Firman Tuhan).


Dalam mitologi Mesir, juga dikenal nama dewa Thoth yang merupakan salah satu nama malaikat yang terusir dari surga. Oleh karena itu, konsultasi via kartu tarot (meski tanpa ritual mistik), sesungguhnya merupakan kontak dengan salah satu fallen angel. 

·         Runes
Metode ini jauh lebih klasik daripada tarot, dan berkembang di Eropa Tengah dan Skandinavia. Runes berupa 24 tablet atau kerikil bertuliskan abjad gothic. Tiap abjad memiliki makna tergantung pada posisi jatuhnya kerikil dan persebarannya.

·         Bola Kristal
Biasanya meramal dengan bola kristal banyak digunakan oleh kaum Gypsy. Bola Kristal dianggap sebagai suatu alat yang mampu menampilakn berbagai objek dan peristiwa.

·         Kopi atau Teh.
Metode ramalan ini didasarkan pada pola bubuk ampas kopi atau daun the yang tampak setelah pasien meminumnya.

·         I-Ching
Metode ramalan ini berasal dari China. Langkah-langkah yang dilakukan biasanya adalah pasien mengajukan satu pertanyaan dan kemudian berkonsentrasi. Ada tiga koin khusus yang dilemparkan bersamaan (dan dilakukan 2 kali pelemparan). Sisi kepala berarti garis lurus, sedangkan sisi ekor berarti garis patah. Setelah 2 kali pelemparan, maka akan ada 6 pola garis kombinasi. Lalu dari 64 kemungkinan yang ada, si peramal akan menginterpretasikan 6 pola garis kombinasi tersebut menjadi suatu nasehat bagi pasien.

Spiritual Power

Spiritual Power merupakan kemampuan melihat masa depan yang tidak memakai alat Bantu, namun berupa kepekaan yang kononnya merupakan karunia khusus yang dapat dilatih. Ada 2 jenis spiritual power, yaitu:

·         Prekognisi (Firasat)
Prekognisi atau firasat adalah kemampuan untuk melihat tanda dan merasakan sesuatu yang akan terjadi. Kemampuan ini sangat tajam pada hewan, dan biasa disebut dengan insting. Wujud lain kepekaan ini adalah dengan memegang objek, peramal dapat merasakan siapa atau bagaimana pemilinya, atau dengan bersalaman ia mampu menduga apa yang akan terjadi pada orang yang disalaminya.

·         Tafsir Mimpi
Analisa mimpi adalah cabang dari psikoanalisa yang mengaitkan alam bawah sadar (mimpi) dengan makan simbolis. Biasanya ada primbon khusus di mana terdapat daftar mimpi dan artinya.

Bibliomancy

Cara yang digunakan dalam bibliomancy adalah dengan mengambil sembarang buku, majalah, atau novel. Kemudian dengan mata terpejam dan konsentrasi, peramal menelusuri halaman itu secara acak, dan berhenti di manapun juga. Tempat di mana jari si peramal itu berhenti, memperlihatkan “pesan” atau ramalan untuk hari itu.

Talking to The Dead

·         Bercakap-cakap melalui medium manusia
Peramal dapat langsung bercakap-cakap dengan “arwah” melalui medium makhluk hidup (bisa manusia maupun binatang)

·         Jelangkung, Voodo, dan Papan Ouija
Biasanya para peramal menggunakan sumpit, batok kelapa, atau boneka voodoo, dan meletakkannya di atas papan ouija. Papan ini berisi sederetan angka dan huruf serta terdapat juga sebuah koin. Dengan meditasi, koin (atau kapur) ditaruh dan ditekan dengan telunjuk, serta dibiarkan. Konon, koin tersebut akan bergerak sendiri menuju huruf dan angka sebagai medium komunikasi.

Selama ini, orang selau berpikir bahwa roh orang mati (arwah) itu bisa kembali ke dunia. Mereka bisa mengganggu atau membantu mendapatkan ramalan, pesugihan, dll. Namun yang sebenarnya terjadi di alam roh tidaklah demikian. Roh yang selama ini dianggap sebagai arwah adalah roh jahat atau iblis yang menyamar menyerupai orang-orang yang sudah meninggal.

Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.

 

Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari. (Pengkhotbah 9:5-6)

 

 

JENIS – JENIS PERAMAL

·         Peramal palsu
Peramal ini hanya sekedar menjual kebohongan sebagai ramalan untuk tujuan komersial.

·         Peramal yang sekedar hobi atau belajar dari orang lain, tanpa memiliki bakat meramal.

·         Peramal yang memiliki kemampuan gaib secara genetik (keturunan) atau spesialis.

 

PERTANYAAN – PERTANYAAN SEPUTAR RAMALAN

Bagaimana cara kerja ramalan (khususnya apa yang terjadi sebenarnya di alam roh ketika seseorang diramal?
* Menurut Harun Yusuf (mantan peramal), ketika seseorang memutuskan diramal, maka roh yang dipelihara oleh  peramal tersebut akan mengikat atau menundukkan roh si pasien. Pada saat itu roh peliharaan peramal akan memberitahukan kepada roh peramal segala sesuatu mengenai pasien (masa lalu, atau cerita-cerita lain) yang dapat meyakinkan pasien. Setelah tau masa lalunya, maka selanjutnya peramal beserta roh peliharaannya akan membuat skenario bagi masa depan pasien. Saat itu juga, nasib dan masa depan pasien sudah tidak lagi berada di tangan Tuhan, sebab pasien secara tidak langsung sudah menyetujui untuk meyerahkan hidupnya pada si peramal. Manusia sendiri terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Jadi sangat memungkinkan sekali untuk roh peramal dan roh pasien dapat berkomunikasi tanpa dimengerti oleh pasien (jiwa atau pikiran pasien).

Mengapa ramalan bisa (bahkan sering) terjadi?
* Seperti yang telah dijelaskan di atas, ramalan bisa terjadi karena pasien sudah terbuka dan menyetujuinya, sehingga detik setelah ia diramal, iblis akan segera mendikte hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari pasien sendiri pun akan timbul suatu efek sugesti yang membuatnya mewujudkan ramalan tersebut secara bawah sadar. Walaupun ramalan itu ada juga yang kelihatannya baik, namun ramalan itu tetap kutuk, yang menawarkan kepuasan di muka dan menuntut harganya di akhir. Ramalan itu mengikat dan berbeda sekali dengan nasib yang ditentukan Tuhan. Tuhan tidaklah otoriter seperti iblis. Namun Ia memberi manusia kehendak bebas untuk memilih menerima tawaran-Nya atau tidak.

Mengapa banyak anak muda amat tertarik dengan ramalan?
*
Sebenarnya sangat manusiawi sekali jika orang ingin mengetahui masa depannya. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mereka juga butuh kepastian. Apalagi di usia remaja, anak muda sangat dekat dengan dunia persahabatan dan perrcintaan, yang biasanya ada dalam ramalan.

Sebenarnya, bolehkah kita mengetahui masa depan kita?
* Boleh, asal kita bertanya pada “yang punya acara” langsung, yaitu Tuhan. Biasanya “ramalan” ini disebut dengan nubuatan, dan yang terlibat adalah Roh Kudus.

Bolehkah kita diramal sekalipun kita tidak mempercayainya? Berbahayakah ramalan komersil itu?
* Sama sekali tidak boleh. Sebab semua ramalan yang tidak melibatkan Roh Tuhan itu berasal dari iblis, dan sangat berbahaya. Sekalipun kita tidak mempercayainya, saat kita diramal, kita sudah membuka celah bagi iblis untuk melakukan pekerjaanya. Ingat, pekerjaan iblis adalah mencuri, membunuh dan membinasakan. (Yoh 10:10).

Langkah apa yang harus dilakukan jika sesorang sudah terlanjur terlibat dalam ramalan?
* Pertama, jelas kita harus mohon ampun pada Tuhan. Kedua, putuskan segala ikatan, kutuk dan hubungan dengan roh jahat, ketiga menyerahkan hidup kembali kepada Tuhan. Sebagai tindakan preventif, janganlah membuka celah sedikit pun bagi iblis, dan senantiasa lah memohon perlindungan dari Tuhan.

KESIMPULAN

Ramalan sebenarnya adalah sebuah skenario iblis yang dibuat untuk mendikte kehidupan orang-orang yang diramal. Oleh karena itu, ramalan itu adalah kutuk yang berbahaya. Satu-satunya cara yang tepat untuk mengetahui masa depan adalah dengan membangun hubungan yang erat dengan Tuhan, pencipta hidup kita, sehingga kita peka dengan rencana-Nya atas hidup kita.

Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. (Ulangan 18:10-11)

Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu. (Imamat 19:31)
(nggy)

September 2, 2008

Prom Nite P3KMaba 2008: “We Are Shinning”

Posted in TMMB Project at 12:04 pm by nggy

 

Surabaya    Sabtu, 30 Agustus 2008 bisa jadi merupakan hari yang cukup berkesan bagi pembimbing P3KMaba (Program Pengarahan, Pengenalan dan Kreativitas Mahasiswa Baru) 2008. Hari itu bertempat di Universitas Kristen Petra Surabaya, acara yang bertajuk “Prom Nite P3KMABA, Peneguhan Pembimbing P3KMaba 2008” ini sukses digelar.

 

Acara ini merupakan acara pembubaran pembimbing (panitia) P3KMaba 2008 yang dilaksanakan 15 Juli – 17 Agustus 2008 yang lalu. Mengusung tema “We are shinning”, acara ini benar – benar menjadi “bersinar” dengan adanya studio foto berlatarbelakang karakter lampu (ikon P3KMaba 2008). Jadi layaknya seorang artis yang difoto saat akan memasuki lokasi acara penganugerahan, para pembimbing tersebut juga diabadikan dahulu gambarnya di studio mini tadi.

 

Rangkaian acara diawali di auditorium dengan kebaktian, dengan pembicara Bapak Ricky, dosen Jurusan IBM (International Business Management), dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Umum P3KMaba 2008, yakni Bisma Mandasamasu. Selesai sambutan, para pembimbing kemudian disuguhi tarian patah – patah atau yang lebih dikenal dengan sebutan breakdance.

 

Tidak hanya itu, yang lebih menarik adalah momen pemberian award yang dinamai “Seven Wonders of Mentor”. Ada 7 kategori yang diberikan, yaitu Old Charismatic (pembimbing yang dianggap semakin tua semakin berkharisma), The Most ‘Judes’ (pembimbing terjudes), The Coolest (pembimbing  terkeren), The Weakest Brain (pembimbing yang dianggap paling lemot – lemah otak), The Best of Five Commanders (wakil koordinator terbaik), The Hottest Gossip Couple (pasangan yang paling digosipkan), dan The Most Unique (pembimbing terunik).

 

Layaknya acara P3KMaba yang lalu, sistem rotasi juga diberlakukan pada acara ini. Setelah pemberian award, pembimbing dirotasikan ke Lapangan hijau untuk bersama – sama melepaskan balon yang sebelumnya telah ditulisi dengan impian dan harapan mereka masing – masing. Berikutnya, pembimbing kembali dirotasikan ke Gedung P Lantai 1 untuk menikmati panggung hiburan dan menyantap hidangan. Setelah itu, pembagian doorprize berupa goody bag P3KMaba 2008 diberikan bagi pembimbing yang beruntung. Terakhir, puncak acara digelar di Lapangan Apel gedung P, dengan peletusan kembang api dengan 80 kali tembakan.

 

Sekalipun pembimbing P3KMaba yang hadir hanya kurang lebih 100 dari sekitar 350 pembimbing, acara ini tetap berjalan meriah. “Acaranya cukup menarik, pemberian award-nya itu lucu dan jayus”, begitu pendapat Yuvita Lie dari divisi sekretariat. (nggy)

August 20, 2008

sounds of heart (episode 2)..

Posted in christian at 7:51 am by nggy

 (TMMB project)

Lord Jesus.. How can i tell You? How much i want to be Your Child.. or just be Your servant..

How can i show You how precious You are to me.. So precious FOREVER will be..

Lord, I just wanna be close to You, in everything that I do..

Coz being in Your Presence is greater than anything..

oh well.. my heart is flooding of the words “THANK YOU”…

Thank you for the liberation,

for breaking the chain,

thanks for Your trust…

for the love,

for the grace and power,

for the care,

for the breath

also for my heartbeats

… (ehm… i think there will b no end of this list..)

 

Lord.. i really know that what i have doesnt belong to me..

my life is yours.. my heart is yours..

that is why i belong to nobody..

I am a sister to nobody,

a friend to nobody,

a daughter to nobody..

 

coz FOREVER i belong to YOU alone…

 

and i start to walk on the path of memories…

“sgala yang kupunya

sgala yang kudapat

hanyalah milikMu..

Ingin kuberikan, kukembalikan

untuk kemuliaanMu..

 

Tiada tersisa..

seluruh hidupku

akan kembali dalam tanganMU..

 

Selama darahku masih trus mengalir,

satu janjiku untukMu

aku adalah milikMu..

Selama jantungku tak henti berdetak

kupersembahkan hidupku

hanya kepadaMu oh Yesusku..”

(Bobby – “selamanya milikMu”)

This my promise, Lord..

to be Your faithful servant..

and whatever the hangs-up are, I will keep on running..

until You say:

“Well done, my servant..” =)

 

soldier of God’s army..

Posted in christian at 7:22 am by nggy

 

I feel that I’m the soldier of my God’s army.. I’m the one of the chosen people who were called for a great mission. I know that it is very awesome to be someone standing in the gap between Him and His disciples. However, it is only by His grace if today i can still lift up my pray..

As a soldier, surely i’ve been given the whole armour of God.. i have bomb of love, shield of faith, the helmet of salvation, the sword of the Spirit that can stab inti the deepest heart, and sooooo on… (and trust me, it is so high tech!). Above all, i also have the fastest connectivity in the word : PRAY!! through it, i can contact my God even without saying anything… hohohoho…

So, what I’ve to do right now is only focusing on my mind, my heart and my ears to listen what He wants.. I truly know that i was born to be a more than conquerors. Thus, i dont need to be afraid of failure.. AS long as i stick on Him, i am safe!

Hmm… and finally if one day, i have to end my life, i know that iam just a soldier going home, coming back to the post and giving Him all praises, glory, power and honor…!!

dedicated to all my famz n frenz…

Posted in family at 4:24 am by nggy

sounds of heart..

Posted in christian at 3:15 am by nggy

 

It’s all I give

It’s all I bring

that would be pleasing to my King

Here I am standing

Lifting up my everything

My sorrow and thanksgiving

My praise and worship

that are flooding

 

God, I surrender to Your plan

My life is in Your hands

Even it’s hard for me too see

All the thoughts you have for me

I’ll never worry

For my God who shows me His majesty n glory

is holy and mighty

You filled me with the mercy

And set me free

 

And when the trials come to be faced

I lean on Your grace

I shout to the only name who saves

Jesus, You are dwelling within my praise

 

Lord, make me more like You

Well, it may not seem like much,

But with the master’s touch

I know, I’ll be more like You

 

Now, I give You thanks

For love that hears when I call

For arms that lift me when I fall

Jesus, thank you for all..